Apa yang dimaksud dengan Risale-i Nur?

A

English German French Spanish Dutch Italian Greek Romanian Indonesia Malay Arabic Turkish

Risale-i Nur

“Mengambil inspirasi langsung dari Al-Qur’an, kita harus memperkenalkan Islam pada zaman baru.”

Cita-cita ini, yang diungkapkan oleh Mehmet Akif Ersoy-seorang penyair yang mengeksplorasi tema-tema seperti agama, tanah air, dan kebebasan atas nama dunia Muslim, dengan harapan adanya pencerahan dan pesan positif dari kitab suci kita, Al-Qur’an-telah diwujudkan melalui koleksi Risale-i Nur. Buku-buku yang Anda pegang di tangan Anda, yang ditulis oleh Said Nursi, menyampaikan pesan-pesan Al-Qur’an kepada orang-orang di zaman ini.

Risale-i Nur adalah tafsir Al-Qur’an yang mendalam, memberikan bimbingan spiritual bagi individu di era modern. Risale-i Nur mempertahankan pesan fundamental Al-Qur’an sambil menjelaskan ayat-ayatnya dengan cara yang sesuai dengan pemahaman kontemporer. Dalam konteks ini, Risale-i Nur berfungsi sebagai pembaharuan iman, mengadaptasi pesan Al-Qur’an dengan kebutuhan abad ini.

Bediuzzaman Said Nursi, yang secara mendalam menganalisis karakteristik zaman ini dan mendiagnosis penyakit spiritualnya, menjawab kebutuhan-kebutuhan ini melalui khazanah keimanan. Dengan prinsip panduan “Inilah saatnya untuk menyelamatkan keyakinan,” ia menyusun Risale-i Nur untuk menangkal tantangan dunia modern.

Mengapa Sudah Saatnya Menyelamatkan Kepercayaan?

Kepercayaan berada di bawah ancaman dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada abad-abad yang lalu, kepercayaan tidak pernah menghadapi bahaya yang begitu besar. Masyarakat pada umumnya menerima prinsip-prinsip agama dengan tunduk, dan kata-kata para cendekiawan besar dianut tanpa memerlukan pembuktian yang ekstensif. Namun, dengan munculnya gerakan-gerakan materialis, keraguan dan keberatan yang menantang iman semakin meningkat, dan sangat mempengaruhi banyak pikiran.

Selama berabad-abad, kecurigaan, keberatan, dan kesalahpahaman tentang Al-Qur’an telah disebarkan melalui cara-cara modern, dan diterima secara luas. Menyadari bahwa perkembangan ini dapat membahayakan keimanan umat Islam, Bediuzzaman Said Nursi mengambil tindakan tegas. Melalui inspirasi langsung dari Al-Qur’an, ia menciptakan Risale-i Nur, sebuah koleksi yang berfungsi sebagai benteng untuk melawan arus ketidakpercayaan dan informasi yang salah.

Apa yang Dilakukan Risale-i Nur?

Risale-i Nur memberikan jawaban yang meyakinkan untuk pertanyaan-pertanyaan eksistensial seperti:

  • Siapakah saya?
  • Dari mana saya berasal?
  • Kemana saya akan pergi?
  • Apa tujuan saya di dunia ini?

Pertanyaan-pertanyaan ini, yang melibatkan pikiran setiap individu, tidak dapat diabaikan oleh manusia modern. Koleksi ini menjelaskan dan membuktikan semua prinsip-prinsip keimanan, dimulai dengan keyakinan kepada Allah. Buku ini membahas dan membantah keraguan yang diajukan oleh sains dan filsafat, menunjukkan keselarasan antara agama dan akal.

Selain itu, Risale-i Nur membela Islam dengan membongkar klaim ketidaksesuaiannya dengan sains. Risale-i Nur melawan upaya-upaya untuk mendistorsi ajaran agama dan memberikan penyembuhan bagi krisis spiritual yang melanda individu-individu dalam masyarakat yang materialistis. Melalui penjelasan yang rasional, menyentuh hati, dan menyehatkan jiwa tentang kebenaran-kebenaran Qur’an – seperti keesaan Tuhan dan akhirat – buku ini meringankan disorientasi dan keputusasaan yang disebabkan oleh pergulatan spiritual dan intelektual.

Risale-i Nur dan Masalah-masalah Zaman Modern

Karakteristik penting lainnya dari Risale-i Nur adalah kemampuannya untuk menawarkan solusi yang baik dan konsisten terhadap masalah-masalah sosial dan politik kontemporer. Risale-i Nur memberikan interpretasi yang berwawasan luas dan relevan secara global pada topik-topik seperti:

  • Hubungan antara agama dan demokrasi
  • Interaksi antara agama dan politik
  • Makna sebenarnya dari jihad dan perbedaannya dengan teror

Selain itu, Risale-i Nur memperkenalkan metode pelayanan yang patut dicontoh dan orisinil yang didasarkan pada tindakan positif. Metode ini memprioritaskan demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan, dan masyarakat sipil, mengadvokasi pendekatan konstruktif dalam menghadapi tantangan modern.

English German French Spanish Dutch Italian Greek Romanian Indonesia Malay Arabic Turkish

Bediüzzaman Said Nursi

Avatar photo